da3-tadi-malam.blogspot.com- Antara Aku dan Minthun (Peliharaan
Kucing Kesayangan). Dulu
waktu kecil, aku punya peliharaan kucing perempuan. Entah bagaimana awal
mula aku punya kucing aku tidak tahu, tapi yang jelas sudah punya aja itu kucing.
Zaman waktu itu, aku amat
sangat menyayangi kucing. Kalau pas pagi si kucing selalu membangunkan
aku dengan tiba-tiba menyusul tidur di sampingku. Lha kok bisa nyusul? Yaaa
zaman kecilkan tidurnya masih bareng sama orang tua, jadi jika ortu sudah
bangun dulu beliau tidak menutup kembali pintunya, hingga akhirnya si kucing
bisa masuk dan menyusul aku tidur di kasur.
Kucing
temanku, bukan Minthun
Setiap hari aku mengasih
makan kucingku itu dan selalu aku ajak main. Hingga suatu hari si kucing hamil
lalu melahirkan, dari situ aku mulai punya turunan hewan peliharaan kucing.
Iya, turun temurun sampai sekarang umurku yang mau menginjak 24 tahun. Namun,
dari sekian tahun yang kulewati dengan si kucing, kucing yang sekaranglah yang
paling istimewa. Tau kenapa? Karena bergender laki-laki. It’s so spesial.
Karena sebelumnya perempuan terus. Walaupun selama bertahun-tahun perempuan,
bukan berarti kucingku menjadi sangat banyak. Bukan. Karena di setiap
periodenya pasti ada yang pergi. Entah pergi sendiri, entah juga dipergiin
alias dipindah tempatkan ke tempat lain. Istilah orang desa si dibuang. Tapi kalau
bilang dibuang rasanya sadis sekali ya? Dan yang bertahan di rumah hanya satu
di setiap periodenya. Dan yang sekarang ini yang tinggal di rumah adalah kucing
laki-laki bernama “Minthun”. Ups!! Catatan!! dari semua kucing yang tinggal di
rumahku selalu aku kasih nama Minthun. Jadi, ini adalah Minthun yang kesekian
kalinya.
Minthun kucing
laki-lakiku berbulu putih bersih. Tidak seperti kucing anggora tentunya karena
Minthun adalah kucing kampung biasa. Yaaa bisa dikatakan ini mungkin adalah
kucing terakhir dalam hidupku karena turunannya akan tidak ada. Si Minthun kan
berjenis kelamin laki-laki. Kecuali kalau aku tahu dengan kucing mana dia
menjalin kisah asmara. Bicara tentang cinta, begini nih ceritanya..
Antara Aku dan Minthun..
Saat Minthun kecil (kucingku
sekarang), aku berumur awal kuliah. Dan sekarang ini (2016) aku sudah satu
tahun lulus kuliah. Jadi umur Minthun kurang lebih sekitar 5 tahunan. Selama
ini aku menganggap kucing Minthun adalah sesosok adek yang manja (karena aku
tidak punya adek). Bayangkan, setiap hari saat dia lapar, dia selalu mengeong
keras-keras. Seperti adek kecil yang menangis. Selain itu adek kucing selalu
ikut mondar-mandir sana-sini semisal aku pergi ke toko beli sabun dan aku
panggil dia untuk mengikutiku, dia pasti ikut. Lalu saat menggoreng ikan
misalnya. Mungkin dia bau dan tau kalau aku sedang memasak dan dia dengan
sabarnya menunggu tenang di samping kakiku. Yaa harapannya setelah matang nanti
dia aku kasih. Dan emang benar aku kasih soalnya sudah kebiasaan.
Bukan Minthun
sebenarnya
Dari situlah aku
menganggap kalau kucingku adalah sesosok adekku yang manja. Tapi, asumsiku
seketika beberapa waktu lalu saat aku ba’da Shalat Dhuhur. Kucingku
Minthun menungguiku sholat ingin segera makan siang. Karena mengeong terus
akhirnya ia aku bentak. Si kucingpun diam. Aku terdiam dan aku perhatikan dia.
Wajahnya tidak segemuk dulu rupanya. Pipinya “kempong”, begitu kira-kira
dalam bahasa Jawa. Ternyata kucingku sudah tua. Dan aku ingat sesuatu yang
membuatku tersentak terhadapnya. Aku salah menganggapnya sebagai adek yang
manja. Aku salah menganggap kalau sebagai adek itu biasanya lebih tidak dewasa
pemikirannya. Ternyata aku keliru. Tahu kenapa? Aku belum menikah dan belum
tahu banyak tentang jalinan kisak asmara tapi dia tanpa kusadari selama ini
sudah kawin ke beberapa kucing perempuan (sering kuperhatikan gonta-ganti
tempat kunjungan. Terkadang ke rumah sebelah, terkadang ke rumah seberang
jalan). Iya, kan? Oh My God Allah.. dari mana saja aku selama ini? Aku jadi
sedikit ngiri dengan si kucing Minthun. Karena usiaku yang masuk dalam kategori
A Quarter of Life ini belum tau banyak tentang itu. Dan kata orang-orang
itu merupakan nikmat dunia yang diberikan Allah kategori enak diantara yang
enak dalam prakteknya. Hehehe. Kucingku umur 5 tahun dan dia sudah bolak balik
melakukannya? Ternyata aku salah menilai dia yang tidak lebih dewasa dari aku. So,
belajar dari si kucing aku harus semangat mengejar cita cinta. Hehehehe. Mohon
do’anya ya, say. Sekarang aku sedang menjalin kisah cinta dengan kekasih, seorang lelaki yang sholih, semoga dimudahkan urusan
kami untuk menuju sunnah Rasul-Nya. Amin. Yang belum dipertemukan jodoh semoga
segera didekatkan dan yang sudah berkeluarga semoga samaraba alias Sakinah,
Mawaddah, Warohmah. Amin ya Robbal Alamin. #Semangat ^_^
No comments:
Post a Comment